Semarang - Seorang wanita tampak
serius mengenakan headset di depan monitor komputer yang dilengkapi alat
webcam. Selama kurang lebih 12 menit, dia duduk di kursi dalam
pendampingan seorang pembimbing. Dengan memakai identitas nama yang
ditempelkan di kausnya, ia terus berinteraksi dengan seseorang di layar
monitor.
Wanita yang cukup percaya diri
itu tidak sedang menjalani tes di sekolah atau lembaga komputer. Namun,
ia merupakan penata laksana rumah tangga (PLRT) yang sedang menjalani
sesi wawancara dengan calon majikannya di Singapura. PLRT itu bernama
Suzana (23) asal Kabupaten Jepara, sedangkan calon majikannya, Vinna
Violita.
Sesi wawancara dengan
menggunakan program Skype ini berlangsung di Balai Latihan Kerja Luar
Negeri (BLKLN) Provinsi Jateng, jalan Brotojoyo, Semarang. Wawancara
yang difasilitasi BLKLN Jateng ini dilakukan atas permintaan majikan
atau pencari tenaga kerja dan sebuah agen di Singapura.
Menurut Suzana, sesi wawancara
ini perlu dilakukan supaya pekerja nantinya bisa mengetahui calon
majikannya di Singapura. "Saya diwawancarai calon majikan dan pegawai
agen tenaga kerja di Singapura. Dalam wawancara, kami diminta
menjelaskan identitas seperti nama, umur, termasuk kemampuan memasak,
dan mencuci baju," katanya.
Anak ketiga dari lima bersaudara
pasangan Seniman (47) dan Semi (45) ini sebelumnya sudah pernah bekerja
di Arab Saudi selama dua tahun enam bulan sebagai pembantu rumah
tangga.
Adapun, keinginannya berangkat
ke Singapura ini untuk mencari pengalaman kerja. Selama berada di Arab,
ia mengaku mendapatkan perlakuan yang cukup baik dari majikan. Karena
itu, Suzana selalu beranggapan positif dan tak merasa khawatir akan
mendapat perlakuan buruk.
Kepala BLKLN Provinsi Jateng
Djumari mengatakan, PLRT ini mendapatkan bimbingan dan pengarahan dari
institusinya sebelum bekerja ke Singapura.Bukan hanya teori, namun
mereka juga dilatih praktik.
Atas permintaan Pelaksana
Penempatan Tenaga Kerja Indonesia Swasta (PPTKIS), calon pekerja
biasanya dikirimkan ke BLKLN terlebih dulu untuk mendapatkan pelatihan.
"Hingga kini, kami sudah mendidik PLRT sebanyak 16 angkatan. Pelatihan
ini gratis, kami berharap setelah dilatih kemampuan calon pekerja untuk
berkomunikasi menjadi lebih baik," ungkapnya.
Menurut dia, program Skype ini
merupakan bantuan pemerintah. Bila agen tenaga kerja menginginkan
wawancara langsung dengan calon pekerja, BLKLN bisa memfasilitasinya.